” NYONYA RUMAH ” yang tidak percaya salah kaprah

 

Suatu profesi mulia yang nyaris tidak pernah diperhitungkan adalah profesi ibu rumah tangga. Suami sering kali melihat profesi ini sebelah mata hanya karena tidak menghasilkan uang. Namun, perlu di catat, peran serta dalam pengembangan SDM (menjadikan orang-orang yang berkarakter) tidak lepas dari peran ibu rumah tangga. Sukses suami bahkan tidak lepas dari peran istri yang dengan setia mendampingi anak-anaknya di rumah. Apa artinya sukses kalau anak-anak tidak sukses?

     Istri yang mengambil peran total sebagai “nyonya rumah”  tidak bisa dikatakan berperan rendah ; yang ingin berkarir dengan tetap berperan sebagai “nyonya rumah”  termasuk ” wanita plus”. ” wanita plus” adalah orang yang tidak begitu saja menerima peran tradisionalnya karena mereka berkeyakinan mampu berperan ganda. Meraka menghendaki perubahan nasib, dan tidak ingin anggapan salah kaprah ( seorang istri selalu menjadi yang selalu dependent) yang membelenggu dirinya sehingga potensi dirinya tidak bisa berkembang. mereka menginginkan adanya ” benar kaprah” bahwa seorang istri harus bisa independent.
     Berikut dua contoh wanita yang mampu membuang anggapan salah kaprah tersebut. yang pertama adalah Ny. Julie Sutaryana, ia adalah seorang ibu rumah tangga yang sukses karena setia menulis resep-resep masakan sejak tahun 1951 di berbagai media massa, lepas ada honornya atau tidak. pokoknya ia menulis resep, alasannya karena ingin mencari aktifitas positif dan bermanfaat. Berkat ketekunannya menulis, kini resep-resepnya telah di bukukan dan menjadi pengasuh rubrik dapur kita di harian KOMPAS. Kini ia juga menekuni bisnis makanan  dan salah satu yang terkenal di bandung adalah ” lemper lapis”.
     Kedua yaitu NY. Sugiarti atau yang di kenal dengan Bu Menggung. Ia mengawali kegiatan positifnya dengan membuat soto solo. Awalnya untuk konsumsi sendiri tapi kemudian ia mencoba memasarkannya ke pasar Dengan ketekuna disertai prinsip hidupnya ” hidup itu melayani”, kini usahanya berkembang di beberapa kota.
     Pelajaran yangt bisa dipetik dari kedua ” Nyonya rumah” diatas adalah bahwa setiap “nyonya rumah” masih sangat mungkin untuk berkembang sesuai dengan minat atau aktifitas yang dipilih. kuncinya kemauan dan ketekunan.
     Seseorang bisa berkrmbang hanya dengan cara belajar, yaitu belajar mengambil sebuah tanggung jawab dari pilihan aktifitas positif yang anda pilih.Bertanggung jawab berarti mau menanggung segala resiko yang menyertainya. Ketekunan, keseriusan, dan kedisiplinan adalah contoh beberapa resiko yang harus di tanggung. Hanya dengan cara demikian kualitas diri terus berkembang.
     Agar anda tidak terjebak dalam rutinitas yang membosankan, ambillah sebuah aktifitas yang positif, bermanfaat dan menantang ( tapi terukur) sehingga anda termotivasi untuk mengetasinya. Menekuni Hobi, memulai bisnis kecil-kecil, mengikuti kursus-kursus informal adalah cara cerdas membunuh  kejenuhan. Sudah banyak bukti mereka yang berhasil dengan cara ini, asal anda benar-benar serius menjalaninya.
     Semua orang ingin sukses,tetapi tidak semua orang bisa sukses karena tidak mau menerima rintangan dan kegagalan (resiko) yang menyertainya. jadi, tentukan aktifitas anda dan lakukan dengan sungguh-sungguh. Anda berkembang dan sukses karena ada kesungguhan hati.
Tulisan ini saya kutip dari Drs. Waidi, MBA.ED. disalah satu bukunya.

Tinggalkan komentar